menu melayang

Senin, 28 Agustus 2023

Transformasi kepribadian melalui pendidikan


ARTI SEBUAH PENDIDIKAN

    Dalam perjalanan hidup, orang tua dan keluarga berperan sebagai sekolah pertama bagi anak-anak. Seperti halaman kertas putih yang menanti coretan, anak lahir dalam ketulusan dan kemurnian, dan dari orang tua serta lingkungan dekatnya, warna-warna kehidupan akan ditorehkan. Namun, peran orang tua tidak berhenti hanya di situ. Dalam proses pertumbuhannya, anak membutuhkan dukungan serta bimbingan dari orang tua.

    Ini lebih dari sekadar tugas fisik; ini tentang membentuk dasar kesehatan mental dan emosional, mengukir karakter yang kokoh, memberikan arahan yang benar, mendorong untuk berkembang dan maju, serta menciptakan lingkungan di mana mereka dapat tumbuh tanpa hambatan. Perspektif agama juga menjelaskan bahwa anak adalah amanah yang diberikan oleh Tuhan kepada orang tua. Ini adalah tanggung jawab yang sakral, dimana orang tua diamanahkan untuk merawat, melindungi, dan mengajarkan nilai-nilai yang benar.

    Pendidikan tak terbatas pada batasan usia. Seiring perjalanan hidup, proses pendidikan terjadi di berbagai arena, mulai dari keluarga, masyarakat, hingga lembaga formal dan informal. Orang tua sendiri adalah pendidik pertama dalam keluarga. Mereka memiliki tugas penting untuk memberikan cinta dan perhatian dengan seimbang, tanpa berlebihan atau kekurangan.

    Anak-anak adalah amanah yang harus dihantarkan melalui pendidikan untuk mengerti dan mendekatkan diri pada Tuhan. Pendidikan adalah perjalanan seumur hidup, dan dalam setiap langkah, orang tua memiliki peran penting untuk menuntun dan mendukung anak-anak mereka dalam menghadapi dunia ini.

Pendidikan Karakter

    Pendidikan Karakter adalah sebuah perjalanan yang melibatkan tiga dimensi penting: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Di dimensi kognitif, kita melihat pertumbuhan kecerdasan dan kapasitas intelektual yang akademis. Sementara dimensi afektif membentuk karakter dan kepribadian yang kokoh, dan dimensi psikomotorik mengasah keterampilan praktis dan tingkah laku.

Lebih dari sekadar itu, pembentukan karakter melibatkan perjalanan jiwa dari batin ke luar, mengarahkan sifat kodrat manusia menuju harmoni masyarakat dan bangsa. Pendidikan karakter merangkul nilai-nilai baik yang terus ditanamkan, menjadi pilar moral yang tak tergoyahkan.

    Misi sesungguhnya dari pendidikan karakter adalah membentuk individu yang bukan hanya cerdas, tapi juga bermoral. Individu yang dapat menghayati kebebasan dan tanggung jawab dengan mendalam, baik terhadap sesamanya maupun dunianya. Pendidikan karakter membimbing langkah kita menuju menjadi individu yang tak hanya membuat keputusan bijaksana, tetapi juga berperan dalam membangun pondasi kehidupan yang lebih baik

Mengapa Pendidikan Karakter Penting?

    Dalam Islam, pendidikan memiliki makna yang dalam: mengembangkan dimensi spiritual dan membentuk pribadi yang memiliki iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sambil membawa budi pekerti yang luhur. Etika, moral, dan akhlak yang baik bukan hanya kata-kata, tapi merupakan inti dari segala upaya pendidikan. Tujuan pendidikan Islam melebihi sekadar membentuk pribadi yang saleh dan taat, melainkan juga menghasilkan individu yang berpengetahuan, cakap dalam teknologi, dan memiliki beragam keterampilan berharga. Hasil akhirnya? Seorang pribadi mandiri yang memberi manfaat bagi dirinya, agamanya, keluarganya, dan negaranya.

    Peningkatan dimensi spiritual ini pada akhirnya merujuk pada peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan, yang tercermin dalam kedudukannya sebagai ciptaan Allah SWT. Dari paparan di atas, jelaslah bahwa tujuan pendidikan dalam pandangan Islam adalah membentuk seorang muslim yang mampu menjalankan tanggung jawabnya kepada Tuhan dengan penuh keyakinan. Ini bukan hanya tentang kata-kata, tapi juga tentang tindakan dan penghayatan yang mendalam. sebagaimana firman allah SWT dalam surat Adz-Dzariyat :56,

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 artinya, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56). 

Maksud dari kata menyembah di ayat ini adalah mentauhidkan Allah dalam segala macam bentuk ibadah. Sehingga jelas bahwa tujuan pendidikan dalam Islam harus terkait dengan tujuan penciptaan manusia itu sendiri di dunia ini, yakni menyembah Allah SWT dengan segala aspeknya ibadahnya, baik yang berhubungan dengan Allah, sesama manusia maupun dengan lingkungannya. Ibadah yang juga berhubungan dengan masalah ukhrowi (akhirat) maupun masalah dunia (ilmu dunia). (Wallahu A’lam bishowab).

Blog Post

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top

Search Post