VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Visi
Membentuk anak yang cerdas, sehat, kreatif, mandiri, dan berakhlak mulia dengan berpedoman pada nilai-nilai agama.
B. Misi
• Membiasakan anak untuk hidup sehat dan ceria.
• Membiasakan kemandirian anak didik
• Membiasakan perilaku anak didik dengan nilai-nilai agama.
• Mengembangkan berbagai potensi dan keunggulan anak didik sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
C. Tujuan
• Mengembangkan kurikulum dan perangkat pembelajaran sesuai standar pendidikan.
• Mengoptimalkan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh anak didik.
• Mendidik Peserta Didik agar menjadi generasi yang berkualitas berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
• Meningkatnya profesionalisme tenaga pendidik dalam mengelola pendidikan yang menyenangkan dan berpotensi serta berkualitas.
• Mengembangkan kreatifitas keterampilan anak didik untuk mengekspresikan diri dalam berkarya seni.
• Menciptakan suasana sekolah yang bernuansa Ceria, Agamis dan Disiplin.
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Program
Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran, Program Pengembangan, dan Beban Belajar.
B. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STTPA)
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi perkembangan anak yang mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.
1. Nilai-nilai Agama dan Moral
Mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur,penolong,sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, dan menghormati (toleransi) agama orang lain.
2. Fisik Motorik
a. Motorik Kasar: memiliki kemampuan menggerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, dan lincah dan mengikuti aturan.
b. Motorik Halus: memiliki kemampuan menggunakan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.
c. Kesehatan dan Perilaku Keselamatan: memiliki berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta memiliki kemampuan untuk berperilaku hidup bersih.
3. Kognitif
a. Belajar dan Pemecahan Masalah: mampu memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang fleksibel dan diterima sosial dan menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru.
b. Berfikir logis: mengenal berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab akibat.
c. Berfikir simbolik: mengenal, menyebutkan, dan menggunakan lambang bilangan 1- 10, mengenal abjad, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dalam bentuk gambar.
4. Bahasa
a. Memahami bahasa (reseptif): memahami cerita, perintah, aturan, dan menyenangi serta menghargai bacaan.
b. Mengekspresikan bahasa: mampu bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali apa yang diketahui
c. Keaksaraan: memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita
5. Sosial-Emosional
a. Kesadaran diri: memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaikan diri dengan orang lain.
b. Rasa Tanggung Jawab untuk Diri dan Orang lain: mengetahui hak- haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama.
c. Perilaku Prososial: mampu bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.
6. Seni
Mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimaginasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni.
C. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai STPP yang harus dimiliki peserta didik PAUD pada usia 6 tahun. Jadi Kompetensi Inti merupakan operasionalisasi dari STPP dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki anak dengan berbagai kegiatan pembelajaran melalui bermain yang dilakukan di satuan PAUD. Kualitas tersebut berisi gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Secara terstruktur kompetensi inti dimaksud mencakup:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
D. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini berisikan kemampuan dan muatan pembelajaran untuk suatu tema pembelajaran pada PAUD yang mengacu pada Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan berdasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar program pengembangan. Dalam merumuskan Kompetensi Dasar juga memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu program pengembangan yang hendak dikembangkan.
Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti sebagai berikut:
1. Kelompok1
Kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1
2. Kelompok 2
Kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2.
3. Kelompok
Kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3.
4. Kelompok 4
Kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
E. Indikator Perkembangan
1. Pengertian
Indikator perkembangan merupakan penanda perkembangan yang lebih spesifik dan terukur pada satu program pengembangan untuk memantau/menilai perkembangan anak. Indikator perkembangan juga merupakan gambaran minimal mengenai ciri-ciri peserta didik yang dianggap telah mencapai kemampuan dasar pada tingkatan usia tertentu.Untuk mempertegas kedudukan indikator, maka indikator perkembangan harus dipahami sebagai berikut:
a. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan belajar peserta didik PAUD usia lahir-6 tahun dan dijabarkan berdasarkankelompok usia.
b. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD).
c. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.
2. Fungsi
Agar lebih tepat dalam memaknai dan menggunakan indikator perkembangan, maka fungsi indikator hendaklah dipahami dengan cermat. Fungsi indikator secara lebih jauh adalah:
a. Indikator perkembangan menjadi acuan untuk memantau/menilai perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya
b. Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan pembelajaran, tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik dan/atau pengasuh dalam melakukan stimulasi dan observasi kemajuan perkembangan peserta didik.
c. Indikator juga dapat:
• Memberi inspirasi dalam mengembangkan materi pembelajaran
• Memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran
• Memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar
3. Rumusan Indikator Perkembangan
Rumusan dan rincian indikator perkembangan anak secara lengkap terlampir (Lihat Dokumen Pemetaan KI, KD dan Indikator Kurikulum 2013 PAUD).
F. Keterkaitan dan Hubungan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Perkembangan
Para pendidik hendaklah memahami Keterkaitan dan Hubungan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Perkembangan. Hal-hal yang harus dipahami pendidik meliputi:
1. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi Dasar.
2. Kompetensi Inti merupakan pengikat Kompetensi Dasar.
3. KI dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3) dan penerapan pengetahuan/keterampilan (KI-4).
4. Keempat kelompok tersebut menjadi acuan dalam pengembangan Kompetensi dasar. KI 1 yaitu kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan kompetensi inti 2 yaitu yang berkenaan dengan sikap sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada saat anak melakukan berbagai kegiatan bermain yang berhubungan dengan pengetahuan (KI 3) dan penerapan pengetahuan (KI 4)
5. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD).
6. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan belajar peserta didik PAUD usia lahir-6 tahun dan dijabarkan berdasarkan kelompok usia.
7. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.
KARAKTERISTIK KURIKULUM SPS AS SHIDDIQIYYAH
Karakteristik Kurikulum Kelompok Belajar SPS As shiddiqiyyah dengan senantiasa membiasakan anak didik untuk mengenal pengetahuan agama sejak dini dengan suasana pembelajaran yang Islami sebagai upaya mengembangan pendidikan karakter anak sejak dini, dengan tujuan menciptakan anak didik yang sholeh dan sholehah.
Pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan dengan suasana bermain yang aktif kreatif dan menyenangkan,dan memberikan pengalaman belajar kepada anak secara langsung dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang luas sehingga anak memperoleh keterampilan proses yang bermakna. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kelompok yang memberikan kesempatan anak untuk memilih kegiatan bermain sesuai dengan minatnya. Model pembelajaran kelompok memiliki keunggulan dalam memberikan keleluasan anak untuk berekspolarasi berdasarkan minat dan keinginannya tanpa merasa dipaksa. Model pembelajaran ini dipilih karena mengingat keterbatasan ruangan yang dimiliki tetapi dengan kegiatan bermain kelompok yang sudah di persiapkan, anak memiliki pengalaman belajar yang lebih bermakna.
Selain pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran keunggulan lokal dan program ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar kegiatan belajar mengajar di SPS As shiddiqiyyah Program keunggulan lokal yang dilaksanakan adalah pendidikan bahasa sunda sebagai bahasa ibu bagi anak didik sebagai warga Jawa Barat, Pendidikan bahasa Arab sehari – hari anak usia dini, pendidikan lingkungan hidup anak usia dini, pengenalan sains sederhana di taman kanak-kanak, dan pengembangan seni kaulinan budak baheula. Hai ini adalah beberapa keunggulan lokal yang SPS As shiddiqiyyah kembangkan agar anak didik memiliki pengalaman belajar dan keterampilan proses yang bermakna. Dengan senantiasa memanfaatkan lingkungan dan kondisi sosial ekonomi taman kanak kanak yang berada di wilayah pedesaan.
A. Muatan Lokal
1. Pendidikan Bahasa Sunda
Bertujuan untuk membiasakan dan melatih anak didik untuk selalu mengingat dan tida melupakan bahasa ibu bahasa daerah dan tatakrama adat sunda berbahasa halus dan sopan serta ramah menggunakan anggah ungguh adat sunda. Program ini dilasanakan setiap hari rabu seminggu sekali. Pada pelaksanaannya segala kegiatan di sekolah menggunakan bahasa sunda yang difokuskan keterampilan berbahasa sunda yaitu; nyarita, ngaregepkeun, pra- maca, pra-nulis. Kurikulum mulok Basa Sunda yang digunakan sebagai acuan adalah kurikulum yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan sesuai SK Gubernur Tahun 2007.
2. Pendidikan Lingkungan Hidup bagi anak Usia dini
Tujuan untuk menanamkan cinta lingkungan sejak usia dini, ruang lingkup PLH yaitu :
a. K3 (Ketertiban, Kebersihan, Keindahan)
b. Konsep Dasar Lingkungan Hidup
c. Pengembangan Teknologi Sederhana
d. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Dan yang paling penting adalah mengenalkan dan membiasakan kepada anak untuk lebih mencintai lingkungan daerah di sekitarnya sebagai laboratorium raksasa untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
B. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang bisa digunakan di SPS As-shiddiqiyyah antara lain :
• Metode Bercerita
Metode Bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan penjelasan kepada anak secara lisan.
• Metode Bercakap-cakap
Metode Bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak. Bercakap dapat dilaksanakan dalam bentuk
(1) bercakap-cakap bebas, (2) bercakap-cakap menurut tema, dan (3) bercakap-cakap berdasarkan gambar seri. Dalam bercakap-cakap bebas, kegiatan tidak terikat pada tema, tetapi pada kemampuan yang diajarkan. Bercakap-cakap menurut tema dilakukan berdasarkan tema tertentu. Bercakap-cakap berdasarkan gambar seri menggunakan gambar seri sebagai bahan pembicaraan.
• Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan tertentu kepada anak. Metode ini digunakan untuk : (1) mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki anak, (2) memberi kesempatan anak unutk bertanya, dan (3) mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapat.
• Metode Karyawisata
Metode karyawisata dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi objek- objek yang sesuai dengan tema.
• Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan atau memperagakan suatu cara atau suatu ketrampilan. Tujuannya agar anak memahami dan dapat melakukannya dengan benar, misalnya, mengupas buah, memotong rumput, menanam bunga, mencampur warna, meniup balon kemudian melepaskannya, menggosok gigi, mencuci tangan dan lain-lain.
• Metode Sosiodrama atau Bermain Peran
Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak melalui bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran. Misalnya, bermain jual beli sayur mayor, bermain menolong anak yang jatuh, bermain menyayangi keluarga, dan lain-lain.
• Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak dimana anak memberi perlakukan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya. Misalnya, balon ditiup, warna dicampur, air dipanaskan, tanaman disirami, dan lain-lain.
• Metode Proyek
Metode proyek adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan melalui berbagai kegiatan.
• Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anaka untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru.
C. Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler)
Pengembangan diri adalah sebuah program yang memfasilitasi bakat, minat dan kemampuan anak berdasarkan kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing anak sesuai keunikan mereka dengan mengintegrasikan nilai- nilai karakter budaya dan bangsa.Program pengembangan diri ini dilaksanakan tidak hanya melalui kegiatan yang diprogramkan melalui Ekstrakurikuler melainkan juga dilakukan pengamatan melalui program pembiasaan dan observasi kelas dalam rangka mendeteksi bakat, minat dan kemampuan anak yang ditindaklanjuti dengan program Parenting.
D. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
1. Adanya penetapan hari bahasa untuk digunakan dalam menunjang kemampuan guru dan anak dalam bidang pengembangan berbahasa.
• Hari Senin menggunakan bahasa Indonesia
• Hari Selasa menggunakan bahasa Inggris sederhana
• Hari Rabu menggunakan bahasa Indonesia
• Hari Kamis menggunakan bahasa Sunda
• Hari jumat dan sabtu mmemakai bahasa indonesia
2. Adanya kegiatan sekolahku hijau dan asri,asyiknya bermain sains yaitu membiasakan anak untuk terbiasa memelihara dan mencintai lingkungan sekitarnya dan melakuan kegiatan bermain sains sederhana
• Hari rabu Kegiatan olahraga dan kegiatan menanam serta memelihara tanaman dan sayuran
PENUTUP
Dalam menyusun kurikulum, SPS As shiddiqiyyah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan anak didik, keadaan SPS As shiddiqiyyah, kondisi tempat dan kami merancang serta menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, metode mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.
Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu guru dalam melakukan tugasnya, sebab kurikulum secara umum dapat didefinisikan sebagai rencana yang dikembangkan untuk memperlancar proses pembelajaran. Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,spiritual dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan perkembangannya.
Keanekaragaman dalam penyusunan KTSP hal ini sangat berguna untuk pengkajian yang berkelanjutan dengan bertindak lokal dan berfikir global yang diharapkan mampu bersaing dan bersanding di tingkat Internasional. KTSP merupakan bentuk kegiatan pengembangan kurikulum yang kami susun dengan harapan visi dan misi yang telah ditetapkan dapat terwujud. Akhirnya sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, dan kerjasama serta sama-sama bekerja antara penyelenggara pendidikan dengan pelaksana pendidikan dapat mewujudkan sumber daya manusia yang diharapkan.
Demikian kurikulum ini kami buat dan semoga bermanfaat terutama untuk pendidik atau guru Kelompok Belajar.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar